Pendekatan Ekspresif Dan Pendekatan Pragmatik

            LAPORAN BACAAN MINGGU
                                KE-13


Nama :Nesa Yulia
Nim :21016159
Mata kuliah : Pengantar Pengkajian Kesusastraan
Dosen pengampu:Dr.Abdurrahman.M.Pd

A.PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang sangat banyak ragam sastra yang berkembang secara dinamis. Kondisi-kondisi perkembangan tersebut memerlukan cara pemahaman yang berbeda-beda. Kesulitan dalam memahami gejala sastra memicu para ilmuan untuk menemukan berbagai cara sebagai pendekatan yang baru. Dengan kata lain, gejala sastra memunculkan sejumlah masalah yang baru dan mearik untuk dipecahkan.

Pendekatan (approach) merupakan pandangan awal peneliti terhadap sebuah karya sastra, apakah karya sastra tersebut sebagai objek yang mandiri dengan pengertian yang terlepas dari kepentingan pengarang dan pembaca,apakah karya sastra tersebut sebagai objek yang dikaitkan dengan kepentingan pembaca, dan apakah sastra tersebut sebagai objek yang dikaitkan dengan kondisi sosial yang melingkunginya.

Pendekatan merupakan pijakan dasar yang menentukan sikap peneliti dalam pemilihan teori, penerapan metode, dan penilaiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan mendahului teori dan metode.

B.PEMBAHASAN
1.Pendekata Ekspresif  
      Pendekatan ekspresif ialah pendekatan yang menganggap karya sastra itu sebagai ekspresi, luapan, pikiran, ucapan perasaan segai hasil imajinasi pengarang. Orientasi ini cenderung menimbang karya saatra dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan pikiran dengan kejiwaan pengarang.

     Pendekatan ekspresif adalah teori yang memberi perhatian utamanya pada proses kreatif pengarang dalam menciptakan karya sastra. Penyebab utama terciptanya karya sastra adalah penciptanya sendiri. Itulah sebabnya penjelasan tentang kepribadian dan kehidupan pengarang adalah metode tertua dan paling mapan dalam studi sastra (Wellek, 1989: hal 89).

    Adapun analisis pendekatan ekspresif Abrams terhadap karya sastra membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1.Pengenalan dan pemahaman terhadap obyek yang dianalisis dengan cara membaca dengan cermat karya sastra yang akan dianalisis untuk menemukan masalah-masalah yang penting dalam karya tersebut.

2.Pengumpulan kepustakaan yang mungkin bisa menunjang proses analisis karya sastra agar lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

3.Pemahaman secara mendalam dan detail mengenai pengarang berdasarkan data-data yang diperlukan, misalnya menelusuri biografi secara lengkap dari dini hingga tumbuh dewasa dan latar belakang kehidupan pengarang supaya bisa menemukan sikap dan ideologi pengarang. Selanjutnya mencari-tahu pengalaman-pengalaman penting yang dialaminya dan membaca karya-karya lain dari si pengarang agar bisa menemukan karakter, psikologis/kejiwaan, pandangan dan pedoman hidup dari si pengarang. Misalnya menemukan ekspresi ketabahan, keteguhan, keimanan, serta kebiasaan pengarang dalam karya sastra yang disampaikan melalui kisah antar tokoh. 
Pendekatan ekspresif meyakini jika suatu karya sastra memiliki pencipta yang sangat berpengaruh dalam pemaknaan cerita dan hanya menfokuskan diri terhadap pengarang, baik latar belakang kehidupan, psikologis atau kejiwaan maupun sikap dan pandangan hidup si pengarang.
    
      Pendekatan kritik ekspresif ini menekankan kepada penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra. Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang beranggapan arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud berkenaan dengan daya kontemplasi pengarang dalam proses kreatifnya, sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik dan sarat makna.

        Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cenderung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata batin pengarang/keadaan pikiranya.

2.Pendekatan Pragmatik
      Pendekatan pragmatik ialah pendekatan yang menganggap karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu kepada (bagi) pembaca (tujuan keindahan, jenis emosi, atau pendidikan). Secara umum pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang.

Menurut para ahli, pendekatan pragmatik dapat didefinisikan sebagai berikut:

1.Menurut Teeuw (1994)
      Teori pendekatan pragmatik adalah salah satu bagian ilmu sastra yang merupakan pragmatik kajian sastra yang menitik beratkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap karya satra.

2.Relix Vedika (Polandia)
      Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang tak ubahnya artefak (benda mati) pembacanyalah yang menghidupkan sebagai proses konkritasi.

3.Dawse (1960)
      Pendekatan pragmatik merupakan interpensi pembaca terhadap karya sastra ditentukan oleh apa yang disebut “horizon penerimaan” yang mempengaruhi kesan tanggapan dan penerimaan karya sastra.
       
      Pendekatan ini menganut prinsip bahwa sastra yang baik adalah sastra yang dapat memberi kesenangan dan kaidah bagi pembacanya dengan begitu pendekatan ini menggabungkan unsure pelipur lara dan unsure dedaktif. Pemanfaatan pendekatan ini harus berhadapan dengan realitifitas konsep keindahan dan konsep nilai dedaktif. Setiap genersai, setiap kurun tertentu di haruskan menceritakan nilai keindahan hal itu tidak berarti bahwa interprestasi hanya subjektif belaka.

C.PENUTUP
Pendekatan ekspresif ialah pendekatan yang menganggap karya sastra itu sebagai ekspresi, luapan, pikiran, ucapan perasaan segai hasil imajinasi pengarang. Sedangkan pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang.

D.DAFTAR PUSTAKA
http://yulianjanipgsdbhs.blogspot.com/2012/10/pendekatan-dalam-kajian-sastra.html?m=1

https://jaririndu.blogspot.com/2017/04/pendekatan-dalam-mengapresiasi-sastra.html


Postingan populer dari blog ini

Aliran Sastra

Interpretasi Sastra

Teori Sastra, Kritik Sastra, Sejarah Sastra