Pendekatan Analisis Sastra
Pendekatan Analisis Sastra
LAPORAN BACAAN MINGGU
KE-12
Nama :Nesa Yulia
Nim :21016159
Mata kuliah : Pengantar Pengkajian Kesusastraan
Dosen pengampu:Dr.Abdurrahman.M.Pd
A.PENDAHULUAN
Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra
Pendekatan diartikan sebagai proses membuat atau cara mendekati, diartikan pula sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan objek yang diteliti atau metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pendekatan dapat juga diartikan sebagai suatu pijakan dasar yang menentukan sikap peneliti dalam pemilihan teori, penerapan metode, dan penilaiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan mendahului teori dan metode.Sedangkan mengapresiasi adalah memberikan pengertian, pemahaman, dan penghargaan. Jadi mengapresiasi sastra adalah seluruhkegiatan yang berusaha memberikan penilain makna yang diemban pengarang. Ada banyak macam pendekatan dalan Analisis Sastra diantaranya adalah Objektif dan Mimetik. Berikut penjelasan mengenai Pendekatan Analisis Sastra Objektif dan Mimetik
B.PEMBAHASAN
1. Pendekatan Objektif
Pendekatan Objektif memandang dan memfokuskan perhatiannya pada karya Sastra itu sendiri. Karya Sastra dianggap sebagai struktur yang bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang, dan pembaca.
Penelitian sastra yang menggunakan pendekatan objektif dalam penelitian ini menelaah struktur karya sastra dengan kemungkinan kemungkinannya dari dunia pengarang, pembaca, dan situasi zaman yang melatarbelakanginya.
Dengan kata lain, pendekatan objektif adalah pendekatan yang difokuskan pada karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai struktur yang otonom dan tidak berhubungan dengan realitas, pengarang pembaca.
Menurut Rene Wellek dan Austin Warren menyebut pendekatan Objektif ini sebagai pendekatan intrinsik. Kelamahan dari pendekatan ini yakni menolak unsur - unsur ekstrinsik dalam karya Sastra.
2. Pendekatan Mimetik
Pendekatan Mimetik berupaya memahami hubungan karya Sastra dengan kenyataan atau realita.Pendekatan mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dunia nyata sebagaimana dikemukakan Plato dan Aristoteles. Plato berpendapat bahwa seni (baca: karya sastra) merupakan tiruan alam yang nilainya jauh di bawah realitas sosial dan ide, sedang Aristoteles menyatakan bahwa tiruan itu justru membedakannya dari segala sesuatu yang nyata dan umum karena seni (termasuk karya sastra) merupakan aktivitas manusia. Pandangan ini pada akhirnya berkembang jauh sehingga memunculkan sastra (sebagai cabang ilmu dalam sastra maupun pendekatan dalam penelitian sastra) yang memandang karya sastra sebagai dokumen sosial atau gambaran kehidupan masyarakat; atau psikologi sastra (baik sebagai cabang ilmu dalam sastra maupun pendekatan dalam penelitian sastra) yang memandang karya sastra sebagai dokumen dunia batin masyarakat sebagaimana terwujud dalam dunia batin pengarang dan (atau melalui) tokoh-tokoh ciptaan ciptaan. Menurut pandangan tersebut, karya sastra merupakan bentuk persepsi terhadap realitas kehidupan sosial suatu zaman sehingga pemahaman sastra mencakup pengkajian hubungan karya sastra dan dunia ideologi yang berkembang di masyarakat dan zamannya. Jika pendekatan mimetik yang digunakan mencakup penelitian tersebut, perhatian atau analisisnya pada ketepatan atau karya sastra dengan objek yang dilukiskan. karya sastra merupakan bentuk persepsi pengarang terhadap realitas kehidupan sosial suatu zaman sehingga pemahaman sastra mengkaji hubungan antara karya sastra dan ideologi dunia yang berkembang di masyarakat dan zamannya. Jika pendekatan mimetik yang digunakan mencakup penelitian tersebut, perhatian atau analisisnya pada ketepatan atau karya sastra dengan objek yang dilukiskan. karya sastra merupakan bentuk persepsi pengarang terhadap realitas kehidupan sosial suatu zaman sehingga pemahaman sastra mengkaji hubungan antara karya sastra dan ideologi dunia yang berkembang di masyarakat dan zamannya. Jika pendekatan mimetik yang digunakan mencakup penelitian tersebut, perhatian atau analisisnya pada ketepatan atau karya sastra dengan objek yang dilukiskan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang dalam mengkaji (meleliti) karya sastra dengan memahami hubungan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Kata mimetik berasal dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan. Dalam pendekatan ini karya sastra (produk yang dihasilkan pengarang) dianggap sebagai tiruan alam atau kehidupan yang sebenarnya. Untuk dapat menerapkan pendekatan mimetik dalam penelitian sastra diperlukan jumlah data yang berhubungan dengan realitas yang ada di luar karya sastra. Sejumlah data yang dimaksud, umumnya berupa latar belakang atau sumber penciptaan karya sastra yang akan diteliti. Kelemahannya adalah sering dilakukan antara realitas faktual sehingga hakikat karya Sastra yang fiktif imajinasi sering dilupakan
C.PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa l pendekatan objektif merupakan suatu pendekatan yang menitikberatkan perhatian pada karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai struktur yang otonomdan bebas dari hubungannya dengan realitas pengarang maupun pembaca.
Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dunia kehidupan nyata. Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang mengkaji atau meneliti karya sastra dengan memahami hubungan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Kata mimetik berasal dari bahasa Yunani yaitu Mimetis yang berarti tiruan. Dalam pendekatan ini karya sastra dianggap sebagai tiruan alam atau kehidupan sebenarnya.
D.DAFTAR PUSTAKA
http://www.rumpunsastra.com/2014/09/pendekatan-dalam-kajian-sastra.html?m=1
http://parmin.blog.unesa.ac.id/pendekatan-dalam-penelitian-sastra